Mengulas Buku: Karya Sastra Yang Mengubah Cara Pandang

Mengulas Buku: Karya Sastra Yang Mengubah Cara Pandang – Esai Bahasa Indonesia Kelas 11 ini akan memberikan banyak contoh resensi buku mulai dari buku fiksi seperti buku maupun buku non fiksi. Mari kita lihat selengkapnya! –

Sebelum memutuskan untuk membaca sebuah buku, baik itu fiksi maupun nonfiksi, kita ingin mengetahui dulu apa isi buku tersebut. Selain itu, terkadang kita ingin mengetahui apakah buku tersebut baik untuk kita dan membacanya.

Mengulas Buku: Karya Sastra Yang Mengubah Cara Pandang

Mengulas Buku: Karya Sastra Yang Mengubah Cara Pandang

Resensi buku sering juga disebut resensi. Anda juga dapat menulis komentar. Apalagi jika anak Anda suka menulis. Anda dapat mengomentari buku yang telah Anda baca. FYI, review kali ini bukan hanya tentang bukunya saja lho. Anda juga dapat menulis review karya sastra lain seperti film, drama, lagu, dll.

Review Buku Candide Karya Voltaire

Apa itu kritik? Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), resensi adalah surat yang berisi penilaian kerja. Bisa berupa buku, film, drama, lagu dan karya sastra lainnya. Unit yang dinilai adalah isi dan bahasa.

Resensi berisi informasi singkat tentang isi atau alur buku. Nah, bagi yang belum membaca bukunya, berikut ini akan memberikan informasi dan gambarannya.

Resensi adalah resensi yang berisi penilaian terhadap suatu buku atau karya lain. Penilaian ini mencakup kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Jadi, kelebihan dan kekurangan buku ini akan membantu pembaca di kemudian hari dalam mengambil keputusan agar tidak salah pilih.

Anda akan mendapatkan banyak buku dengan topik serupa. Jadi, Anda bingung dengan apa yang Anda baca. Jadi, dalam reviewnya, Anda bisa membandingkan buku-buku dengan kategori yang sama.

10 Contoh Teks Ulasan Beserta Strukturnya Lengkap

Dengan mengulas, Anda juga dapat mengetahui mengapa buku tersebut layak untuk dicetak dan dibaca. Jadi, sebelum kita memutuskan untuk membacanya, kita bisa mengetahui seperti apa publikasinya.

Ternyata, resensi buku nggak cuma berguna buat calon pembacanya aja guys. Penulis buku ini juga membantu. Seorang penulis mengetahui kelebihan dan kekurangan tulisannya. Dengan begitu, penulis bisa mengevaluasi dan memperbaiki tulisannya untuk kedepannya.

Judul menentukan apakah artikel tersebut akan dibaca atau tidak. Sebab ketika orang ingin membaca sesuatu, hal pertama yang dilihatnya adalah judulnya. Jadi, tulislah judulnya dengan menarik.

Mengulas Buku: Karya Sastra Yang Mengubah Cara Pandang

BookID Berisi ID buku. ID Buku adalah gambaran umum buku seperti judul buku, jenis buku, nama penulis, nama penerbit, tahun terbit dan terbit, ketebalan buku, nomor edisi buku, ukuran buku, dan harga buku. Untuk buku terjemahan, Anda dapat menambahkan judul asli buku dan penerjemahnya.

Review Buku The Secret Garden Karya Frances Hodgson Burnett

Bagian pendahuluan memuat perkenalan penulis, kegiatan lain yang pernah penulis tulis, dan tujuan penulis menulis buku tersebut.

Bagian ini berisi resensi buku. Konten ulasan bersifat subyektif tergantung siapa yang menulis ulasan. Di bagian review, Anda harus menjelaskan kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Meski bagian ini subjektif, sebaiknya Anda memberikan penilaian seobjektif mungkin bukan?

Kesimpulan mencakup kesimpulan evaluasi atau resensi buku Anda. Di bagian ini, Anda juga dapat menambahkan komentar pembaca.

Nah, setelah kita memahami pengertian dan struktur review, mari kita bahas contoh review agar lebih memahaminya. Yuk, simak contoh resensi novel dan buku nonfiksi berikut ini!

Resensi Novel Perahu Kertas Karya Dee Lestari

Bagaimana anak melihat dunia? Apakah mereka melihat dunia ini sebagai tempat bermain, makan, dan tidur? Atau tempat yang penuh rasa cinta terhadap orang-orang di sekitarmu?

Mungkin banyak anak yang berpendapat demikian. Namun berbeda dengan Salwa atau biasa disapa Ava. Ava tidak seperti kebanyakan anak-anak yang membawa mainan di punggungnya saat bepergian atau menggendongnya saat hendak tidur. Meski begitu, ia selalu membawa kamus bahasa Indonesia favoritnya kemanapun ia pergi.

Ava mendapat kamus sebagai hadiah ulang tahun ke-3 dari kakeknya Gia yang selalu mengajarinya banyak hal. Jadi, dengan kepergian kakek Gia untuk selamanya, Ava mengandalkan kamus untuk mempelajari dunia ini.

Mengulas Buku: Karya Sastra Yang Mengubah Cara Pandang

B bukan sekadar surat untuk Ava, tapi juga nama cowok yang ditemuinya sejak pindah ke Flat Nero. B-lah yang membantu Ava menemukan dunia yang menurutnya kejam – tanpa kamus favoritnya. Ava dan B tidak seberuntung anak-anak lain yang merasakan kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya. Mungkin itu sebabnya mereka memutuskan untuk begitu mudah mengenal satu sama lain dan melakukan petualangan bersama.

Resensi Karya Sastra (prosa Baru)

Kepergian Kakek Gia membuat Ava dan keluarganya pindah ke apartemen yang jauh dari kota bernama Rusun Nero. Hal ini disebabkan ayahnya yang gemar berjudi dan tidak menyukai anak kecil sekalipun.

Meski masih anak-anak yang tidak tahu apa-apa tentang dunia ini, Ava diperlakukan seperti sampah dan beban bagi keluarga. Memiliki ibu yang baik tidak menjamin ayahnya akan memperlakukannya dengan baik. Mungkin hal inilah yang membuat Ava berpikir untuk mencari cinta atau perhatian orang lain yang mungkin akan memperlakukannya dengan baik.

Mungkin banyak yang mengira Ava adalah anak eksentrik yang lebih dewasa dibandingkan anak-anak lain seusianya. Dengan menggunakan kamus bahasa Indonesia, ia menjadi akrab dengan kata-kata umum yang ia gunakan dalam bahasa sehari-hari karena ia tertarik dengan kata-kata baru yang ditemuinya.

Hal ini tidak terkecuali bagi P, juru masak yang ditemui Ava saat membantunya memotong ayam di toko kelontong dekat rumahnya. Menurut P, ​​Ava aneh karena menggunakan kata-kata formal saat berbicara. Menurut Ava, P itu aneh karena namanya hanya satu huruf.

5+ Contoh Resensi Buku Ilmiah Non Fiksi Lengkap

Kejutan dari keduanya adalah mereka ingin lebih mengenal satu sama lain, sehingga mereka ingin bermain bersama karena mereka tinggal di tempat yang sama ─ Nero Flats. Selain tempat tinggalnya, mereka mempunyai ayah tunggal yang tidak baik dan suka menyiksa anak-anaknya. Jika mereka tidak menginginkannya di sini, bukankah lebih baik pergi ke suatu tempat yang bisa menerima mereka dengan lebih baik? Dari ayah ─ atau mungkin dari ibu ─ dimana saja, selama mereka diperlakukan dengan baik.

Ava pernah sampai pada suatu tempat di mana tidak ada kata-kata makian yang terucap, tidak ada penyiksaan yang dialami. Dia hanya merasakan kedamaian dan cinta. Tempat itu bernama Thana Lada. Awalnya tidak tertarik dengan tempat tersebut, B mulai bosan dengan perlakuan ayahnya karena menganggap semua tempat itu sama, ia menjadi penasaran dan memutuskan untuk pergi ke tempat yang selama ini dibanggakan Ava. Dari sinilah petualangan mereka dimulai untuk mencari tempat yang memberi mereka kedamaian dan cinta.

Menggunakan pandangan anak terhadap dunia adalah penyajian cerita yang Ziggy ingin buatkan cerita lainnya. Novel ini banyak memuat kata-kata yang menjelaskan KBBI sehingga teks tersebut tidak hanya sekedar pelengkap atau ciri khas seorang anak yang ingin mengetahui lebih jauh, namun juga menambah wawasan bagi pembacanya.

Mengulas Buku: Karya Sastra Yang Mengubah Cara Pandang

Cerita yang disajikan sangat mudah dipahami dan ditebak oleh pembacanya. Di luar kisah tersebut, banyak hikmah hidup yang dapat dipetik darinya, seperti mengajarkan kita untuk mensyukuri apa yang kita miliki saat ini dan jarang menyadari arti sebuah keluarga.

Review Buku The Velveteen Rabbit Karya Margery Williams Bianco

Banyak bagian cerita dan penggunaan bahasa yang agak sulit dipahami karena cerita disajikan dari sudut pandang dan pemikiran seorang anak kecil yang masih naif dan tidak berpikir untuk mengambil keputusan. Banyak pembaca yang bingung dan kecewa dengan akhir cerita ini karena terasa begitu kuat dan tidak terduga.

Buku ini unik dan menarik karena penulisannya menggunakan pemikiran anak kecil, namun bukan bahasa yang umum digunakan anak-anak. Mengingat alur cerita dan opini para karakter yang sulit ditebak membuat buku ini sayang untuk dilewatkan.

Banyak orang beranggapan bahwa anak kecil belum bisa mencapai usia dewasa. Dengan pemikiran ini, anak-anak kehilangan kesempatan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.  Banyak pelajaran hidup dalam buku ini yang akan menyadarkan pembaca bahwa anak kecil pun bisa mengajari kita arti hidup.

So Nam Joo adalah seorang penulis asal Seoul, Korea Selatan yang menggemari isu-isu perempuan. Kali ini, ia merilis buku nonfiksi bertajuk “Her Name…”, kumpulan cerita pendek yang menyentuh hati wanita Korea Selatan. Selama pembuatannya, penulis bertemu dengan lebih dari 60 wanita berusia antara 9 dan 69 tahun untuk mendengarkan cerita mereka.

Contoh Resensi Buku Fiksi

“Namanya…” Buku ini terbagi menjadi 4 bagian, menceritakan tentang permasalahan hidup yang biasanya hanya dihadapi oleh wanita dan perjuangan mereka untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Mulai dari kisah korban pemerkosaan yang menghadapi ancaman, perjuangan sang ibu, pencarian jati diri sang anak dan lepas dari krisis finansial, hingga sang nenek yang berjuang demi keluarga, semua kisah tersaji dengan apik dalam buku ini. Sangat sedikit cerita yang menunjukkan betapa budaya patriarki masih eksis hingga saat ini.

Dalam buku ini, So Nam Joo mampu menyuarakan apa yang ada di hati wanita yang tidak berbicara kepada dunia. Membuktikan bahwa feminisme tidaklah mudah. Dan mendorong perempuan lain untuk terus berjuang dan membela diri mereka sendiri.

Bagian pertama berisi cerita masa lalu yang masih menarik minat kita hingga saat ini. Kisah seorang karyawan perempuan yang dilecehkan oleh seorang pemimpin senior di kelompoknya. Alih-alih mengelolanya dengan baik, pihak perusahaan malah menganggap hal tersebut bukan masalah besar

Mengulas Buku: Karya Sastra Yang Mengubah Cara Pandang

Artikel Terkait

Leave a Comment