Mengenal Lebih Dekat: Tokoh Inspiratif Di Dunia Pendidikan
Mengenal Lebih Dekat: Tokoh Inspiratif Di Dunia Pendidikan – Ustadz Adi Hidayat siapa yang tak kenal dengan nama ini? Nama yang kini dikenal masyarakat khususnya umat Islam Indonesia adalah sosok ulung yang dikenal dengan ceramah MasyaAllah…
Sosok ulung dengan teknik ceramahnya yang detail dan detail, tegas namun tetap humoris membuat jamaahnya mudah dipahami. Pengetahuannya yang luas dan mendalam serta penguasaannya terhadap seluk-beluk hukum Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits membuat kagum bahkan mengagumi setiap jamaah yang datang ke kajiannya, serta membuatnya bangga menjadi tokoh Islam di kalangan masyarakat Indonesia. generasi muda terpelajar yang mampu menunjukkan semangat dakwah Islam dengan tradisi keilmuan yang kuat dan mendalam.
Mengenal Lebih Dekat: Tokoh Inspiratif Di Dunia Pendidikan
Berawal dari uraian singkat tentang beliau dan cara beliau membacakan materi ceramah agama, Ustadz Adi Hidayat pasti menyita perhatian kita ketika ingin mengetahui lebih jauh tentang sosok dan apa itu Islam yang sebenarnya.
Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu (@stttawangmangu) • Instagram Photos And Videos
Buku karya Rusidi Anwar ini mencoba menampilkan sosok Ustadz Adi Hidayat secara utuh. Yakni mulai dari biografi singkatnya, taushiya yang menjelaskan Islam secara mendalam, lawakan yang bisa membuat kita tertawa, berbagai cerita dalam ceramahnya.
Bab diawali dengan biografi Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Adi Hidayat atau biasa disapa UAH, lahir pada tahun 1984 di Pandeglang, Negeri Banten. 11 September Ayahnya bernama Warso Supena, Ibunya Hj. Rafia Akhyar. Ia memiliki beberapa saudara kandung antara lain Ade Rahmat, Neng Inayatin, Ima Rahmawati dan Ita Haryati.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) merupakan seorang dai muda yang kiprahnya dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, video ceramahnya telah dimuat di berbagai media antara lain channel YouTube, Facebook dan Media TV milik UAH. Adalah AhhyarTV yang ditonton jutaan pengguna internet di Indonesia. Saat ini UAH sendiri telah menikah dengan seorang wanita yang masih tergabung dalam beberapa keluarga keluarga pesantren di Pati, Jawa Tengah, dan dikaruniai beberapa orang anak.
Dari Taman Kanak-Kanak (K) hingga Sekolah Dasar, UAH selalu menjadi siswa berprestasi dengan nilai memuaskan, bahkan potensinya semakin meningkat setelah menempuh pendidikan di Madrasah Salafi yang ia hadiri untuk mengisi waktu luang sepulang sekolah. Beliau sangat aktif dalam kegiatan muhadorokh, berpidato atau berceramah. Bahkan kemampuannya jauh lebih maju jika dibandingkan dengan teman-temannya. Oleh karena itu, ia kerap diminta tampil sebagai dosen di berbagai acara.
Mengenal Drs. H. Asipudin, Rekam Jejak Sebuah Pengabdian
Pada tahun 1997, UAH memulai pendidikan lanjutannya di Pondok Pesantren Darul Arkam Muhammadiyah Garut, Jawa Barat. Di sana ia juga belajar di Madrasah Tsanaviya dan Madrasah Aliya (MA). Saat bersekolah di pesantren, ia bertemu dengan salah satu gurunya yang paling disegani, Boya H. mulai belajar Islam dengan sungguh-sungguh dan tekun di bawah bimbingannya. Miskun As-Syatibi menanamkan semangat dan kecintaan terhadap kajian Al-Qur’an dan Hadits.
Kecerdasan UAH di pesantren telah membuahkan banyak prestasi di berbagai tingkatan, hingga tingkat provinsi di Jawa Barat. Karena kecerdasan dan kepiawaiannya, khususnya di bidang tafsir Al-Qur’an, ia sering ikut berdakwah di wilayah Banten. Semasa studinya, ia mendapat berbagai undangan untuk melanjutkan studi, berakhir di Dirasat Islamia (FDI) Fakultas UIN, Siyarif Hidayatullah Jakarta dan Qulia Daqwah Islamia, Libya. Di sini, UAH memperdalam kajian berbagai ilmu keislaman, antara lain Al-Qur’an, hadis, fiqh, fiqih, sejarah, dan fiqih. Kecintaannya terhadap Al-Qur’an membawanya mengambil jurusan Lughah Arabiyyah wa Adabuha, yang fokus pada kajian mendalam tentang nuansa bahasa Arab dan kaidah-kaidahnya, sehingga turut menambah kemampuannya dalam memahami kedua sumber hukum Islam tersebut. yaitu Al-Qur’an. dan hadis.
Dalam buku ini penulis juga menyebutkan bahwa selama menempuh studi, UAH selalu berguru pada beberapa syekh dan ulama yang mempunyai pengaruh besar di bidang Al-Qur’an, tafsir, fiqh dan ilmu-ilmu lainnya.
Selanjutnya pada bab kedua penulis membahas tentang gaya dan metode dakwah Ustadz Adi Hidayat. Diantara berbagai gaya perkuliahan dosennya, UAH sendiri memiliki cara pandang yang kuat yang dipengaruhi oleh penguasaan hukum Islam yang luas dan komprehensif, sehingga memberikan keyakinan akan kekuatannya dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat di bidang hukum. masalah Dalam dakwahnya, UAH juga dikenal sebagai sosok yang berhati lembut, humoris, dan kemampuan retorika yang baik dalam berdakwah. Dalam penyampaian materinya, UAH juga selalu menuliskan buku-buku penting dan referensi dalam bentuk bukunya, menggunakan papan tulis, mengenang banyak gurunya yang mengajar di sekolah, serta ustadz dan kiai ketika mengajar di pesantren. . Sementara itu, penggunaan berbagai jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, siaran TV, dan YouTube sebagai sarana dakwah dapat dengan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat dimanapun berada. .
Guru Muslimah Inspiratif
Pada bab ketiga penulis membagikan tawasiya keren Ustadz Adi Hidayat, tentunya membacanya secara keseluruhan memberikan banyak ilmu yang bermanfaat, termasuk pentingnya memohon rahmat kepada Allah Ta’ala, karena dengan rahmat tersebut, semua anugerah itu diberikan oleh Allah Ta’ala. memberi akan terasa menyenangkan dan membawa kebahagiaan apapun kondisinya; Hakikat doa yang selalu kita panjatkan adalah dzikir dan mengingat Allah Ta’ala. Tuhan Maha Besar. Yang menjadi fokus utama ketika kita berdoa, kita memahami bahwa kita sebagai manusia tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak ada yang bisa menolong kita kecuali Tuhan Yang Maha Esa. Buku ini juga menyampaikan topik-topik tawsiya-tawsiya lainnya yang memperluas hikmah kita, menyejukkan hati bahkan membuat kita meneteskan air mata saat membaca setiap kisah dan pesan Islam. agar hati kita mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari, bagaimana sikap kita dalam menjalani setiap liku kehidupan ini, agar kita selalu berada pada rambu-rambu yang benar yaitu tanda-tanda. Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, kita bisa bahagia bukan hanya di dunia saja, tapi juga di akhirat, yakni di surga Tuhan. Allah bisa masuk kepada Yang Maha Kuasa. berbagai macam pintu telah ditawarkan, kita bisa memilih dan melalui berbagai macam pintu amal, pintu jihad atau pintu lainnya, tentunya kita harus mengambil manfaat dari pengalaman ini, agar ikhtiar kita adalah rahmat. Tuhan Maha Besar. bertambah, bertambah, karena manusia ingin masuk surga Tuhan. Oleh rahmat Tuhan.
Bab keempat berisi tentang anekdot-anekdot Ustadz Adi Hidayat antara lain tentang kaidah bahasa Arab, dimana dalam buku UAH ini semua kamus bahasa Arab tidak menggambarkan Islam, sehingga kita tidak bisa menyimpulkan bahwa beliau adalah orang yang menggunakan istilah-istilah Arab dalam komunikasi sehari-hari. sangat Islami dan sangat memahami Islam, namun mempelajari bahasa Arab sangatlah penting, apalagi memahami ilmu-ilmu Islam yang ditulis dalam bahasa Arab. untuk melindunginya, padahal Allah Maha Kuasa. Dia telah mengaturnya dan akan memberikannya kepada siapa pun yang menginginkannya, tetapi dalam hal ini Anda perlu mencoba mengumpulkan hasil panen ini, tidak peduli berapa banyak yang Anda masukkan; Berikutnya berbicara tentang adab bertetangga, dalam hal ini penting bagi kita untuk membina hubungan baik dan menghormati sesama, hingga timbul istilah hakkun musitarak atau persamaan hak antara kita dengan tetangga, dan berbicara tentang adab dalam shalat yaitu perlunya suara yang istimewa, lembut, tutur kata yang baik dan sopan, dan yang tidak penting adalah bersikap ramah dan ikhlas kepada-Nya.
Di akhir bab, penulis menceritakan berbagai cerita tentang ceramah Ustadz Adi Hidayat di berbagai kesempatan, yaitu tentang hamba dan kemudian Allah Swt. akan muncul gambaran tentang apa yang telah dilakukannya dalam hidupnya, hingga kemudian menjadi bahan untuk memikirkan bagaimana menjalaninya; Ceritanya, ketika seorang hamba menginginkan kebaikan, ia tidak akan pernah tinggal diam dari cobaan Allah Ta’ala. dan apapun kesulitan yang dihadapinya, tidak akan mengubah hawa nafsunya, juga tidak akan mempengaruhi ibadah dan keimanannya kepada Allah Ta’ala. Lebih jauh lagi, kesuksesan seorang anak tidak lepas dari usaha orang tuanya; sebuah kisah yang mengajarkan kita bahwa ketika kita menyadari segala dosa kita, kita segera bertaubat dengan pertobatan yang sejati. Sebab rumusan taubatnya adalah kita menyadari bahwa kita telah banyak berbuat dosa terhadap Allah Ta’ala. Lalu kita buru-buru menggantinya dengan amal shaleh; Berikut kisah yang memberikan semangat agar kita selalu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, selalu bersaing dengan kebaikan, tidak terburu-buru dalam berbuat kebaikan, dan tidak membiarkan satu hari pun berlalu tanpa berbuat kebaikan; kisah asketisme Amirul Mukminin yang patut menjadi teladan bagi kita ketika mendapat amanah kepemimpinan; dan terakhir kisah seorang wanita suci yang dimuliakan oleh Tuhan SWT. karena iman dan pengabdiannya kepada Tuhan. Kisah-kisah tersebut memberikan banyak hikmah yang dapat dijadikan renungan dan motivasi kita untuk selalu berbuat baik karena Allah Ta’ala. Sebab tujuan kita diciptakan tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Meski buku ini tidak terlalu tebal yaitu 176 halaman, namun tidak mengurangi manfaat bagi pembacanya karena buku ini memuat segala hal mulai dari biografi hingga anekdot dan nasehat. tentunya menambah wawasan untuk lebih memahami tentang Islam yang sebenarnya.
15 Tokoh Inspiratif Dunia Yang Akan Membuatmu Termotivasi
Bagikan dengan teman