Liputan Kebudayaan: Kearifan Lokal Yang Harus Dilestarikan
Liputan Kebudayaan: Kearifan Lokal Yang Harus Dilestarikan – Kebudayaan merupakan warisan berharga masa lalu yang perlu dilestarikan dan diapresiasi oleh generasi muda. Desa tersebut merupakan desa yang terletak di Kabupaten Cilacap. Desa ini memiliki budaya lokal yang kaya, beragam dan menarik. Dengan mengenalkan kearifan lokal maka identitas budaya generasi muda di desa dapat diperkuat.
Desa ini mempunyai potensi wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi. Keindahan alamnya yang masih alami dan belum terjamah oleh perkembangan modern menjadikan desa ini sebagai destinasi wisata populer di Kabupaten Cilacap. Di antara landmark alam yang dapat ditemukan di desa ini adalah sebagai berikut:
Liputan Kebudayaan: Kearifan Lokal Yang Harus Dilestarikan
Hutan bakau di desa tersebut merupakan salah satu yang terbaik di Jawa Tengah. Keindahan alamnya yang mempesona dan keanekaragaman hayati yang tinggi menjadikannya tempat yang ideal untuk melihat pemandangan indah dan belajar tentang ekosistem mangrove.
Kearifan Lokal Untuk Budaya Desa Cipari
Waduk Penjalin merupakan salah satu tujuan wisata populer di desa tersebut. Waduk ini menawarkan pemandangan indah dan berbagai aktivitas air, seperti kano dan berperahu.
Desa ini juga terkenal dengan suburnya kebun teh Sedumulyo. Di sini wisatawan dapat menikmati keindahan perkebunan teh dan mempelajari proses pembuatan teh secara tradisional.
Desa ini juga kaya akan seni dan budaya lokal yang menawan. Seni dan budaya ini dianggap sebagai ekspresi identitas masyarakat setempat dan harus dilestarikan agar tidak punah. Beberapa seni dan budaya lokal yang terdapat di desa ini adalah:
Tari topeng merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional yang masih dilestarikan di desa ini. Tarian ini menggambarkan mitos dan legenda setempat dengan kostum dan topeng yang indah.
9 Contoh Kearifan Lokal Sulawesi Selatan, Mulai Dari Sikap Hingga Tradisi
Baca juga: Keterampilan Teknis Dunia Kerja: Inisiatif Pemerintahan Desa di Desa: Perlindungan Sosial dan Peran Pemerintah
Desa ini terkenal dengan kerajinan anyaman bambu yang dibuat oleh pengrajin lokal. Anyaman bambu ini cantik dan berkualitas dan biasa digunakan untuk membuat berbagai jenis barang seperti keranjang, wadah penyimpanan dan bingkai foto.
Pertunjukan drama tradisional sering diadakan di desa ini untuk melestarikan keunikan seni drama tradisional yang ada di Indonesia. Drama-drama ini biasanya menonjolkan cerita lokal dan menggambarkan kehidupan masyarakat setempat.
Pendidikan karakter merupakan langkah penting dalam meningkatkan identitas budaya generasi muda di pedesaan. Dengan mengenalkan nilai-nilai kearifan lokal sejak dini, maka generasi muda di desa dapat mengembangkan kepribadian yang tangguh dan tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan mencintai budaya sendiri.
Kemitraan Berbasis Budaya: Melestarikan Kearifan Lokal Masyarakat Desa Bhuana Jaya
Pendidikan karakter dapat dilaksanakan di desa melalui berbagai kegiatan, seperti pengenalan budaya lokal ke dalam kegiatan sekolah, pelatihan keterampilan tradisional, dan program pengembangan karakter dalam kurikulum pendidikan.
Hal ini akan membantu generasi muda untuk memahami nilai-nilai budaya dan menyadari pentingnya melestarikan budaya sendiri. Dengan diperkenalkannya pendidikan karakter, generasi muda di desa akan siap menghadapi tantangan masa depan dan tetap menjaga identitas budayanya.
Kearifan lokal adalah pengetahuan dan praktik yang berkaitan dengan budaya dan tradisi suatu daerah tertentu. Hal ini mencakup nilai, norma, adat istiadat, dan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat setempat selama ini.
Penguatan identitas budaya generasi muda di desa penting dilakukan karena dapat meningkatkan rasa cinta dan bangga terhadap budayanya. Hal ini juga dapat memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan persatuan dan integritas dalam komunitas lokal.
Pemkab Batang Lestarikan Budaya Dan Kearifan Lokal
Kearifan lokal dapat diperkenalkan kepada generasi muda di desa melalui berbagai cara, seperti pelatihan keterampilan tradisional, pendidikan karakter, penyelenggaraan acara budaya, dan pemanfaatan teknologi digital untuk mempromosikan budaya lokal.
Tidak, pengenalan kearifan lokal tidak hanya terjadi di sekolah. Intervensi ini dapat dilaksanakan di berbagai sektor, misalnya di rumah, di pusat kegiatan kota dan di tempat umum lainnya.
Tidak, pengenalan kearifan lokal tidak akan mengancam modernisasi. Sebaliknya dapat memperkaya dan meningkatkan identitas budaya lokal sekaligus mengakomodasi perkembangan modern yang sesuai dengan konteks sosial budaya desa.
Memperkenalkan kearifan lokal kepada generasi muda di desa mempunyai manfaat yang besar. Hal ini dapat meningkatkan rasa memiliki, meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya, memperkuat ikatan sosial dan memberikan kondisi yang kuat untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Jejak Waktu: Menelusuri Sejarah Dan Nilai Budaya Lokal Yang Terancam Punah
Penguatan identitas budaya generasi muda di desa dengan memperkenalkan kearifan lokal merupakan langkah penting untuk melestarikan kekayaan warisan budaya dan tradisi. Melalui potensi wisata alam, seni budaya lokal, dan pendidikan karakter, generasi muda di pedesaan dapat menumbuhkembangkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya sendiri.
Dengan mengenalkan kearifan lokal sejak dini maka generasi muda akan memiliki pemahaman yang kuat terhadap nilai dan norma budayanya. Hal ini akan membantu mereka menghadapi perubahan zaman dengan tetap mempertahankan identitas budaya mereka.
Oleh karena itu, penting bagi negara, lembaga pendidikan, dan masyarakat lokal untuk bekerja sama memperkuat identitas budaya generasi muda di desa. Dengan kerjasama yang baik maka desa ini dapat menjadi contoh yang baik dalam melestarikan budaya lokal dan membangun generasi muda yang berakhlak mulia dan terpelajar serta siap menyongsong masa depan cerah. JP – MAJALENGKA – Suasana berbeda terjadi di Desa Sonia Baru, Kecamatan Banjaran. Kecamatan Magalingka, Senin 22 April 2024.
Saat ini, desa di kaki Gunung Sirmai dengan medan pegunungan dan budaya pertaniannya tampak ramai dengan suasana berbeda.
Pesona Budaya Desa Cisuru: Keberagaman Tradisi Dan Kearifan Lokal
Saat ini masyarakat Desa Sonia Baru mengadakan ‘Ngalaksa’ atau selamatan. Sesuai dengan namanya, tradisi Ngalaksa awalnya lahir sebagai penghormatan kepada Dewi Padi yang dikenal di kalangan masyarakat Sunda dengan sebutan Dewi Sri atau Nyi Buhasi Sangyang Sri. Namun saat ini, tradisi Ngalaksa bisa diartikan sebagai ucapan syukur setelah masyarakat desa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani selesai panen.
Atau nama Baririsan berasal dari bahasa Sudan yaitu Reris Banin yang artinya siap panen. Pejabat pemerintah daerah selalu menghadiri setiap kegiatan perjalanan pasangan.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka H. Eman Suherman meresmikan acara Ngalaksa yang diadakan pemerintah desa Sunia Baru.
“Tradisi yang harus terus dilestarikan sebagai ciri budaya daerah. Kegiatan yang sudah dilakukan secara turun temurun ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kearifan lokal dan harus terus dilestarikan,” kata Iman.
Maulid Nabi Muhammad Saw Serta Tasyakuran Sedekah Bumi, Jadi Prototipe Budaya Kearifan Lokal Yang Perlu Dilestarikan
Menurut Iman, acara Ngalaksa ini diharapkan dapat memberikan momentum yang dapat mempersatukan masyarakat, serta menumbuhkan rasa gotong royong dan rasa memiliki khususnya bagi warga Desa Sonia Baru.
Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata budaya yang lebih luas, sehingga berdampak positif terhadap perekonomian dan promosi pariwisata di wilayah Magalingka.
Sementara itu, Pengurus Desa Sonia Baru Dadan Sukmana mengatakan, kegiatan Ngalaksa yang dilaksanakan tahun ini meliputi berbagai kegiatan antara lain bola voli, bakti sosial, njojo ikan, dan hiburan wayang golek giri harga 3 yang didampingi dalang Dadan Sunandar.
Kegiatan Ngalaksa ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil panen. Berbagai kegiatan yang dilakukan ini berasal dari gotong royong antar masyarakat Desa Sonia Baru.
Lestarikan Budaya Dan Kearifan Lokal, Bolsel Gelar Perayaan Adat Tulude Dan Festival Masamper
Menurut Dadan, Ngalaksa merupakan ritual mandi pusaka yang ada di Desa Sonia Baru, Palung Gedi. Palung Gedi merupakan sumber mata air yang berada di Desa Sonia Baru. Balon berukuran besar ini dapat mengairi persawahan di sekitar wilayah perbatasan desa dan juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga sekitar – dalam rangkaian penutupan Festival Budaya Molang Essen 2022 yang rencananya akan digelar. Bundaran besar di Palangka Raya pada Minggu pagi (22/5/2022).
Yang menarik perhatian masyarakat adalah banyaknya produksi kinta yang melibatkan 1.043 peserta dalam pembuatan kinta tersebut. Hal ini berhasil mencetak rekor MURI pada kategori pembuat kta terbanyak.
Gubernur Sugyanto Sobran yang menutup secara resmi kegiatan FBIM pada kesempatan tersebut mengatakan, selain mencetak rekor di MURI, mangenta juga dilaksanakan dalam jumlah besar untuk melestarikan budaya leluhur suku Dayak zaman dahulu agar tidak punah. seiring berjalannya waktu.
“Kebudayaan ungu merupakan warisan budaya yang diwarisi nenek moyang kita sejak dahulu kala dan wajib kita lestarikan, oleh karena itu sudah menjadi tugas kita untuk menjaga dan melestarikan kearifan budaya lokal ini agar tidak habis atau hilang seiring berjalannya waktu terus mengetahuinya,” kata Sugianto.
Kemendikbudrisetk Dorong Kearifan Lokal, Budaya Spiritual Di Kawasan Borobudur Perlu Dilestarikan
Secara terpisah, Plt Direktur Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka Raya, Supriyanto melalui Direktur Pariwisata, Kunkoro Adi, mengatakan selain untuk pelestarian budaya, mangenta juga dapat dijadikan nilai ekonomi untuk meningkatkan industri rumahan. Perekonomian mereka.
“Quinta ini mempunyai gambaran cita rasa yang enak dan biasanya memiliki nilai ekonomi tersendiri bagi pelaku usaha kecil dan menengah karena quinta merupakan makanan khas Dayak yang memiliki ciri khas tersendiri,” kata Konkoro Ade.
Selain itu, Konkoro menjelaskan, tradisi manginta suku Dayak sendiri menggambarkan kerja sama tim, kekompakan dan sikap gotong royong.
Hal ini terlihat pada proses pembuatan kinta sendiri, yang mana pembuatannya biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bekerja sama untuk memukul ketan dengan palu pada leisong yang berisi ketan.
Gubernur Sugianto Sabran: Kearifan Lokal Kalimantan Tengah Harus Selalu Dijaga Dan Dilestarikan
Konon tradisi Manginta bermula dari nenek moyang suku Dayak di Kalimantan Tengah dahulu kala, atau dengan kata lain diwariskan secara turun temurun dan dilakukan secara bersama-sama, hal ini menunjukkan sifat gotong royong di kalangan masyarakat Dayak. suku pada zaman dahulu.
“Selain itu, manginta merupakan kegiatan yang bersyukur para petani mulai memanen padi, ketika musim panen tiba, sehingga ini merupakan kearifan lokal yang harus kita lestarikan bersama agar tidak punah,” kata Konkoro.
Sekadar informasi, quinta merupakan makanan khas Dayak yang terbuat dari beras ketan muda dan memiliki rasa yang nikmat.
Untuk mendapatkan gambaran nikmatnya rasa quinta, jenis ketan yang digunakan untuk membuat quinta biasanya berwarna kuning. Sedangkan mangent sendiri adalah orang yang membuat kinta atau orang yang membuat kinta. (MC.Es